YayBlogger.com
BLOGGER TEMPLATES

Sabtu, 10 November 2012

Aku Tidak Lebih Dulu ke Syurga



Baca dan Renungkan..

Aku tidak tahu dimana berada, meski sekian banyak manusia berada di sekelilingku, 
namun aku tetap merasa sendiri dan ketakutan. 
Aku masih bertanya dan terus bertanya tempat apa ini dan buat apa semua manusia dikumpulkan. Mungkinkah? Ah, aku tidak mau mengira-ngira.
Rasa takutku makin menjadi-jadi tatkala seorang yang tidak pernah kukenal mendekati dan menjawab semua isi hatiku, “Inilah yang disebut Padang Mahsyar” suaranya menggetarkan jiwaku, 
bagaimana ia bisa tahu pertanyaanku. Batinku, Aku menggigil, tubuhku terasa lemas.mataku tegang mencari perlindungan dari seseorang yang ku kenal.

Kusaksikan langit menghitam, sesaat kemudian bersinar kemilauan, 

bersamaan dengan itu terdengar suara menggema, aku baru sadar inilah hari penentuan, 
hari dimana semua manusia akan menerima keputusan dan balasan atas semua yang diperbuatnya di dunia. Hari ini pula akan ditentukan nasib manusia selanjutnya. Syurgakah yang akan dinikmati, 
atau azab neraka yang siap menanti.
Aku semakin takut. Namun ada debar dalam dadaku, mengingat amal-amal baikku selama di dunia. Mungkinkah aku tergolng orang-2 yang mendapat kasih-Nya? Atau jangan-jangan?
Aku dan semua manusia lainnya masih menunggu keputusan dari yang menguasai hari pembalasan, tak lama kemudian terdengar lagi suara menggema tadi yang mengatakan “akan dibaca sesaat lagi daftar manusia2 yang akan menemani Rasulullah SAW di syurga yang indah. 

Lagi-2 dadaku berdebar, ada keyakinan bahwa daftar namaku termasuk dalam daftar itu, mengingat banyaknya infak yang aku sedekahkan. Terlebih lagi sewaktu di dunia aku dikenal sebagai juru dakwah. “kalaulah banyak orang yang kudakwahi masuk syurga, apalagi aku” Pikirku mantap.

Akhirnya, nama-2 itupun mulai disebutkan, aku masih beranggapan bahwa namaku ada dalam deretan penghuni syurga itu, mengingat ibadah-2 dan perbuatan-2 baikku. 
Dalam deretan daftar nama itu. nama Rasululah Muhammad SAW sudah pasti urutan teratas, sesuai janji Allah melalui Malaikat Jibril “Tidak satupun jiwa yang masuk ke dalam syurga sebelum Rasulullah masuk” setelah itu tersebutlah Assabiqunal awwaluun. Kulihat Fatimah Azzahra dengan senyum manisnya melangkah bahagia sebagai wanita pertama yang masuk ke syurga. 
Setelah itu diikuti para istri-2 Rasul dan keluarganya.

Para nabi dan Rasul Allah pun masuk dalam daftar tersebut. 
Yasir dan Sumayyah berjalan tenang dengan predikat syahid dan syahidah pertama dalam islam. 
Juga para sahabat lainnya, satu persatu para pengikut terdahulu rasul itu dengan bangga melangkah ke tempat dimana Allah akan membuka tabirnya. 
Yang aku tahu salah satu kenikmatan yang akan diterima bagi penghuni syurga adalah melihat wajah Allah, ku saksikan para sahabat muhajirin dan anshor yang tengah bersyukur mendapat nikmat tiada terhingga sebagai balasan kesetiaan berjuang bersama dalam menegakkan risalah. Setelah itu tersebutlah para mukminin terdahulu dan para syuhada dalam perjuangan bersama membela agama Allah.

Sementara itu dadaku berdegub keras menunggu giliran, 
aku terperanjat begitu melihat rombongan anak-anak yatim dengan riang berlari ingin segera menikmati telaga kautsar, beberapa dari mereka tersenyum sambil melambaikan tangannya kepadaku, sepertinya aku kenal mereka.
Ya Allah mereka adalah anak-2 yatim di sebelah rumahku yang tak pernah ku perhatikan. Anak-anak yang sering menangis kelaparan di malam hari sementara aku membuang makanan yang tak habis ku makan.
Subhanallah.. itu si Parmin tukang mie dekat kantor ku, aku terperangah melihatnya melenggang ke syurga. Parmin, pemuda yang tidak pernah lulus SD itu pernah bercerita, bahwa ia selalu mengirimkan sebagian besar hasil dagangannya untuk ibu dan biaya sekolah empat adiknya, Parmin yang rajin sholat itu rela berhari-hari puasa asal ibu dan adik-2nya tidak kelaparan. Tiba-2 orang yang disampingku sedarari tadi berkata, “Parmin tukang mie itu lebih baik di mata Allah, ia bekerja untuk kebahagiaan orang lain, sementara aku bekerja semata untuk keperluanku”.
Lalu berturut-2 lewat di depan mataku, mbok Darmi si tukang pecel, yang kehadirannya slalu ku tolak, pengemis yang slalu lewat rumahku dan slalu mendapat kata “maaf” dari bibirku lewat pagar rumahku yang tinggi. Orang di sampingku berbicara lagi seolah menjawab semua pertanyaanku meski tiada ku lontarkan. Mereka tetap ikhlas, tidak sakit hati serta tidak memendam kebencian meski kau tolak.
masyaAllah..murid-2 pengajian yang aku bina, mereka mendahuluiku masuk syurga, setelah itu berbondong-2 jamaah mesjid-2 tempat aku biasa berceramah, “mereka belajar kepadamu lalu mereka amalkan, sedangkan kau banyak berbicara sedikit mendengarkan, padahal lebih banyak yang bisa dipelajari dari mendengar daripada berbicara, jelasnya lagi.

Aku semakin penasaran dan terus menunggu giliranku di panggil, seiring dengan itu antrian-2 manusia dengan wajah ceria semakin panjang, tapi sejauh ini belum juga namaku terpanggil, aku semakin kesal, aku segera ingin bertemu Allah dan berkata, “Ya Allah di dunia ini aku banyak melakukan ibadah, aku bershodaqoh, banyak membantu orang lain, aku berdakwah, izinkan aku ke syurga Mu..”
Orang dengan wajah bersinar di sampingku itu berbicara lagi, aku ingin menolaknya tapi tanganku tak kuasa menahannya, “ibadahmu bukan semata karna Allah, tapi semata untuk kepentinganmu mendapat syurga Allah, shodaqahmu sebatas untuk memperjelas status sosialmu, di balik bantuanmu tersimpan keinginan untuk mendapat penghargaan, dan dakwah yang kau lakukan hanya berbekas untuk orang lain, bukan untukmu”. Bergetar tubuhku mendengarnya.

Anak-anak yatim, Parmin, Mbok Darmin, Pengemis tua, murid-2 pengajian serta jamaah-2 masjid dan banyak lagi orang-2 yang kuanggap tidak lebih baik dariku lebih dulu masuk syurga. Padahal aku sering beranggapan syurga adalah balasan yang pantas untukku atasdakwah yang ku lakukan, infaq yang ku berikan, ilmu yang kuajarkan dan perbuatan lainnya. Ternyata aku tidal lebih tunduk dari mereka, tidal lebih ikhlas beramal dari mereka, tidak lebih bersih hati dari mereka sehingga aku tidak lebih dulu ke syurga dari mereka.




Termasuk yang manakah anda?
Jam dinding berdetak tiga kali, aku tersentak bangun.. Astaghfirullah.. ternyata Allah menasehatiku lewat mimpi malam ini..




http://rangkaiannuun1.wordpress.com/2011/02/27/aku-tidak-lebih-dulu-ke-syurga/