>>>> Ada 4 lilin yang menyala, >>>> Sedikit demi sedikit habis meleleh. >>>> Suasana begitu sunyi sehingga terdengarlah >>>> percakapan mereka >>>> >>>> Yang pertama berkata: "Aku adalah Damai." "Namun >>>> manusia tak mampu menjagaku: maka lebih baik aku >>>> mematikan diriku saja!" >>>> Demikianlah sedikit demi sedikit sang lilin padam. >>>> Yang kedua berkata: "Aku adalah Iman." "Sayang aku >>>> tak berguna lagi." "Manusia tak mau mengenalku, >>>> untuk itulah tak ada gunanya aku tetap menyala." >>>> Begitu selesai bicara, tiupan angin memadamkannya. >>>> >>>> Dengan sedih giliran Lilin ketiga bicara:"Aku adalah >>>> Cinta" "Tak mampu lagi aku untuk tetap menyala." >>>> "Manusia tidak lagi memandang dan mengganggapku >>>> berguna." >>>> "Mereka saling membenci, bahkan membenci mereka yang >>>> mencintainya, membenci keluarganya." >>>> Tanpa menunggu waktu lama, maka matilah Lilin >>>> ketiga. >>>> >>>> Tanpa terduga... >>>> Seorang anak saat itu masuk ke dalam kamar, dan >>>> melihat ketiga Lilin telah padam. >>>> Karena takut akan kegelapan itu, ia berkata: "Ekh >>>> apa yang terjadi?? Kalian harus tetap menyala, Aku >>>> takut akan kegelapan!" >>>> >>>> Lalu ia mengangis tersedu-sedu. >>>> Lalu dengan terharu Lilin keempat berkata: >>>> Jangan takut, >>>> Janganlah menangis, >>>> selama aku masih ada dan menyala, kita tetap dapat >>>> selalu menyalakan ketiga Lilin lainnya: >>>> >>>> " Akulah H A R A P A N " >>>> Dengan mata bersinar, sang anak mengambil Lilin >>>> Harapan, lalu menyalakan kembali ketiga Lilin >>>> lainnya. >>>> >>>> Apa yang tidak pernah mati hanyalah H A R A P A N. >>>> yang ada dalam hati kita....dan masing-masing kita >>>> semoga dapat menjadi alat, seperti sang anak >>>> tersebut, yang dalam situasi apapun mampu >>>> menghidupkan kembali Iman, Damai, Cinta dengan >>>> HARAPAN-nya!
Jumat, 22 Oktober 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar